Sebagai bagian dari komitmen kinerja berkelanjutan, KAI menerapkan prinsip ekonomi sirkular dengan memaksimalkan daur ulang dan pemanfaatan kembali sumber daya. Armada bekas yang tidak lagi beroperasi diproses melalui pemotongan, penimbangan, dan pengangkutan untuk kemudian didistribusikan kembali atau diproses ulang menjadi produk baru. Langkah ini merupakan implementasi nyata dari life cycle perspective, yang memastikan efisiensi penggunaan material dan pengurangan limbah.
Sebagai perusahaan yang terus berinovasi dalam transportasi berkelanjutan, KAI berkomitmen untuk mengurangi jejak karbon melalui digitalisasi proses bisnis. Salah satu langkah utama adalah pengurangan penggunaan kertas dengan menerapkan berbagai solusi digital bagi pemangku kepentingan internal dan eksternal guna mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB).
Dalam layanan bagi penumpang, KAI mengoptimalkan aplikasi pemesanan tiket Access by KAI, dengan fitur e-boarding pass yang memungkinkan proses check-in tanpa kertas. Fasilitas ini juga terintegrasi dengan sistem face recognition, memberikan pengalaman boarding yang seamless dan ramah lingkungan.
Di tingkat internal, kami menerapkan sistem Railway Document System (RDS) yang memungkinkan sirkulasi dan penandatanganan dokumen dilakukan secara digital, mendukung efisiensi kerja dan meminimalkan penggunaan kertas.
Kami menggunakan energi listrik (electric-powered) sebagai bahan bakar beberapa jenis kereta kami, yakni Kereta Rel Listrik (KRL) Jabodetabek, Kereta Cepat Jakarta-Bandung “Whoosh”, serta LRT Jabodebek.
Kami berkomitmen untuk meningkatkan efisiensi energi melalui penggunaan teknologi hemat energi dan praktik operasional yang berkelanjutan. Selain itu, sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari upaya efisiensi energi, kami menerapkan inovasi berupa penggunaan energi terbarukan, yakni tenaga matahari (PLTS) untuk memenuhi kebutuhan listrik.
Kami menyadari pengelolaan energi yang efisien tidak hanya mengurangi biaya operasional tetapi juga mengurangi dampak lingkungan dari aktivitas perusahaan. Kami melakukan upaya pencapaian efisiensi energi dengan cara penghematan listrik.
KAI mengimplementasikan PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) di stasiun-stasiun dan kantor KAI mulai September 2022. Dengan penggunaan PLTS, KAI berhasil menghemat listrik hingga 8% dari tagihan listrik bulanan selama periode November 2023 hingga Juni 2024.”
Sebagai perusahaan transportasi berkelanjutan, PT KAI melayani jutaan penumpang setiap harinya, sehingga penggunaan air bersih menjadi aspek penting dalam operasional kami. Air digunakan untuk berbagai keperluan domestik karyawan dan penumpang, seperti di kamar kecil (toilet), tempat wudhu, serta fasilitas kebersihan lainnya. Oleh karena itu, KAI memastikan bahwa penggunaan air secara internal dan untuk prosedur kebersihan dilakukan secara hemat terutama pada kawasan-kawasan tempat kami beroperasi yang merupakan daerah rawan kekeringan.
KAI menggunakan air tanah yang dipompa dengan mesin pompa air untuk memastikan pasokan air tetap terjaga pada kondisi tertentu, semisal saat pasokan air sedang mengalami masalah.
Kualitas air minum tersebut telah lulus uji persyaratan kelayakan air minum yang mengacu pada Permenkes No.492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.
Melalui berbagai inisiatif ini, KAI terus berkomitmen untuk mendukung transportasi yang lebih ramah lingkungan dengan menjaga efisiensi energi dan air, sejalan dengan prinsip ESG KAI.