Noise Reduction
Noise Reduction di PT KAI: Menuju Transportasi Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan

KAI terus berkomitmen dalam menciptakan pengalaman perjalanan yang nyaman sekaligus mendukung prinsip transportasi berkelanjutan. Salah satu upaya nyata dalam kinerja berkelanjutan KAI adalah penerapan teknologi Noise Reduction atau pengurangan kebisingan di area operasional kami. Langkah ini merupakan bagian dari inisiatif green transportation yang tidak hanya meningkatkan kenyamanan penumpang tetapi juga mengurangi dampak lingkungan.

1. Penggunaan Harmonika (Corrugated Below) untuk Transportasi Berkelanjutan

Sebagai bagian dari inovasi kereta api ramah lingkungan, KAI menerapkan Harmonika (Corrugated Below) di sambungan kereta untuk meredam suara dan getaran. Teknologi ini membantu mengurangi kebisingan saat kereta berbelok atau melewati sambungan rel, sehingga perjalanan menjadi lebih tenang dan nyaman.

Saat ini, pemasangan Harmonika telah diterapkan pada 27 kereta dari total rencana 118 kereta. Implementasi ini menjadi bagian dari strategi ESG KAI untuk meningkatkan layanan sekaligus mendukung pengurangan emisi karbon KAI melalui pengurangan polusi suara.

Noise Reduction Goal
2. Pemasangan Alat Pencegah Kebisingan di Kereta Cepat

Untuk mengurangi dampak kebisingan dari operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung, KAI telah memasang Alat Pencegah Kebisingan yang dirancang khusus untuk meredam suara saat kereta melaju dengan kecepatan tinggi. Teknologi ini tidak hanya meningkatkan kenyamanan penumpang, tetapi juga mengurangi dampak kebisingan terhadap lingkungan sekitar jalur kereta.

Melalui inovasi ini, KAI terus berkomitmen dalam mendukung transportasi ramah lingkungan dan menciptakan keseimbangan antara kemajuan transportasi serta kualitas hidup masyarakat.

Artikel
See Detail
Edukasi dan Sosialisasi

KAI tidak hanya fokus pada praktik keberlanjutan internal tetapi juga aktif dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan. Melalui berbagai kampanye dan program, KAI mengajak masyarakat untuk turut serta dalam upaya pelestarian lingkungan.


Salah satu kampanye yang digalakkan adalah pengurangan penggunaan plastik sekali pakai. KAI menyediakan tempat isi ulang air minum di stasiun-stasiun besar dan mendorong penumpang untuk membawa botol minum sendiri. Selain itu, KAI juga mengadakan acara sosialisasi tentang pentingnya transportasi umum yang ramah lingkungan.


KAI juga bekerja sama dengan sekolah-sekolah dan universitas untuk mengadakan program edukasi lingkungan. Program ini bertujuan untuk menanamkan kesadaran akan pentingnya keberlanjutan sejak dini. Melalui kegiatan seperti seminar, workshop, dan kunjungan ke stasiun, siswa dan mahasiswa diajak untuk memahami peran transportasi umum dalam mengurangi emisi karbon.

See Detail
Sosialisasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang

Sosialisasi rutin yang dilakukan oleh PT KAI bersama dengan komunitas railfans kepada pengguna jalan di perlintasan sebidang.

See Detail
Posko Lebaran

PT KAI melibatkan komunitas railfans pada posko angkutan lebaran untuk membantu mengarahkan dan memberikan informasi seputar perjalanan KA di stasiun.

See Detail
Inovasi Teknologi untuk Keberlanjutan

KAI terus berinovasi dengan memanfaatkan teknologi untuk mendukung keberlanjutan. Salah satu contohnya adalah penggunaan sistem persinyalan dan kontrol kereta api berbasis digital. Sistem ini tidak hanya meningkatkan keamanan dan efisiensi operasional tetapi juga mengurangi konsumsi energi.

Selain itu, KAI sedang mengembangkan kereta api berbahan bakar hidrogen sebagai alternatif ramah lingkungan. Kereta api hidrogen ini hanya menghasilkan uap air sebagai emisi, sehingga sangat ramah lingkungan. Meskipun masih dalam tahap pengembangan, inovasi ini menunjukkan komitmen KAI dalam mengurangi dampak lingkungan dari operasional kereta api.

See Detail
Pengelolaan Limbah

Dalam upaya menjaga keberlanjutan lingkungan, KAI telah menerapkan sistem pengelolaan limbah yang lebih baik. Limbah yang dihasilkan dari operasional kereta api dan stasiun dikelola dengan cara yang ramah lingkungan. KAI memisahkan limbah organik dan anorganik untuk memudahkan proses daur ulang dan pengolahan.


Limbah organik, seperti sisa makanan dari gerbong kereta, dikumpulkan dan diolah menjadi kompos. Sementara itu, limbah anorganik, seperti plastik dan kertas, dikirim ke fasilitas daur ulang untuk diproses lebih lanjut. KAI juga bekerja sama dengan pihak ketiga untuk mengelola limbah berbahaya, seperti oli bekas dan baterai, dengan cara yang aman dan sesuai dengan peraturan lingkungan.


Selain itu, KAI telah mengurangi penggunaan plastik sekali pakai di stasiun dan kereta api. Misalnya, penumpang didorong untuk menggunakan tumbuhan atau botol minum yang dapat digunakan kembali, dan kantong plastik diganti dengan bahan yang lebih ramah lingkungan.

See Detail
Program Hemat Energi

KAI telah meluncurkan berbagai program hemat energi untuk meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi dampak lingkungan. Salah satu program utamanya adalah penggunaan kereta listrik (electric multiple units/EMU) yang lebih efisien dan ramah lingkungan dibandingkan dengan kereta diesel. Kereta listrik ini tidak hanya mengonsumsi energi lebih sedikit tetapi juga menghasilkan emisi yang jauh lebih rendah.


Selain itu, KAI melakukan perawatan rutin pada armada kereta api untuk memastikan kinerja yang optimal. Perawatan ini termasuk pemeriksaan mesin, pelumasan, dan penggantian suku cadang yang sudah usang. Dengan menjaga kondisi kereta api tetap prima, KAI dapat mengurangi konsumsi bahan bakar dan emisi yang dihasilkan.


KAI juga menerapkan sistem manajemen energi yang canggih di stasiun-stasiun besar. Sistem ini memantau dan mengontrol penggunaan listrik secara real-time, memastikan bahwa energi digunakan secara efisien dan tidak ada pemborosan.

See Detail
Kegiatan Hias Lokomotif

Merayakan hari ulang tahun Republik Indonesia yang ke-78, PT KAI menggandeng komunitas railfans untuk meramaikan dan ikut serta dalam kegiatan menghias lokomotif.

See Detail
KAI Luncurkan Program "Stasiun Hijau" untuk Tingkatkan Kualitas Udara

KAI meluncurkan program "Stasiun Hijau" yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas udara di sekitar stasiun. Program ini mencakup penanaman pohon, pembuatan taman, dan instalasi vertical garden di dinding stasiun. Stasiun-stasiun seperti Stasiun Bandung dan Stasiun Yogyakarta telah menjadi percontohan dalam program ini.

See Detail
KAI Terapkan Sistem Manajemen Energi untuk Efisiensi Operasional

KAI telah menerapkan sistem manajemen energi berbasis teknologi digital di stasiun-stasiun besar. Sistem ini memantau dan mengontrol penggunaan listrik secara real-time, memastikan bahwa energi digunakan secara efisien. Dengan sistem ini, KAI berhasil mengurangi konsumsi listrik hingga 15% di beberapa stasiun, seperti Stasiun Gambir dan Stasiun Surabaya Gubeng.

See Detail
Penggunaan Energi Terbarukan

PT Kereta Api Indonesia (KAI) telah mengambil langkah signifikan dalam mengurangi jejak karbon dengan mengadopsi penggunaan energi terbarukan. Salah satu inisiatif utama adalah pemasangan panel surya di beberapa stasiun kereta api. Panel surya ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik di stasiun, seperti penerangan, pendingin ruangan, dan operasional lainnya. Dengan menggunakan energi matahari, KAI tidak hanya mengurangi ketergantungan pada energi fosil tetapi juga menurunkan emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari pembangkit listrik berbahan bakar batu bara.


Selain itu, KAI juga sedang mengeksplorasi kemungkinan penggunaan energi terbarukan lainnya, seperti energi angin dan hidro, untuk mendukung operasional kereta api. Langkah ini sejalan dengan komitmen global dalam mengurangi dampak perubahan iklim dan mendukung transisi menuju energi bersih.